Wednesday, December 10, 2008

Sidoarjo - Koridor Utara Masih Prospektif

Perumahan yang jauh dari lumpur Lapindo terutama di koridor Buduran hingga Waru masih prospektif. Sebelum Juni 2006 pasar perumahan di Sidoarjo masih atraktif, penduduk lokal dan mereka yang bekerja di Surabaya menjadikannya sebagai pilihan tempat tinggal. Selain jaraknya dekat, akses dan transportasinya bagus, harga rumahnya miring. Untuk mencari rumah menengah seharga Rp400 jutaan ke bawah kiblatnya pasti ke Sidoarjo. Dalam setahun harga rumah di Sidoarjo bisa naik empat kali, tapi, sejak ada lumpur Lapindo di Porong, kondisinya berbalik.
Konsumen lokal tidak terpengaruh dengan kondisi ini, mereka tahu daerah Buduran-Waru aman karena jaraknya jauh dari pusat semburan lumpur lapindo Porong.

Strategis
Kendati sangat terpukul, bisnis perumahan belum lumpuh sama sekali. Beberapa kawasan masih menyimpan prospek, sekarang yang masih prospektif adalah Sidoarjo bagian utara dan barat. Kedua kawasan sangat strategis dan jauh dari lumpur.

Sidoarjo utara meliputi wilayah Waru, Gedangan, dan Buduran, berada di koridor utama Surabaya - Sidoarjo - Malang. Sedangkan Sidoarjo Barat di koridor Surabaya - Mojokerto - Solo, mulai Trosobo, Taman, Krian, dan Sepanjang.Rencananya kawasan barat ini akan dijadikan area industri dan pergudangan menggantikan wilayah Porong.

Untuk perumahan paling marak terletak di Sidoarjo Utara. Ada belasan developer memasarkan rumah seharga Rp150 juta hingga Rp500 jutaan. Sebutlah Puri Surya Jaya, Delta Sari Indah, Permata Gedangan, Juanda Regency, Surya Regency, Jaya Maspion, Surya Asri.

Lokasinya strategis, Ke pusat kota Sidoarjo dekat dan ke Surabaya tak lebih dari 30 menit. Demikian pula ke Bandara Djuanda dan terminal bus Bungurasih. Adanya City of Tommorow (CITO), proyek terpadu (pusat belanja, hotel, apartemen, Universitas dan gedung perkantoran) dari Grup Lippo di Bundaran Waru, membuat perumahan koridor utara makin prospektif.
(sumber: www.housing-estate.com)

No comments: