Monday, June 21, 2010

PUSPA AGRO JAWA TIMUR BEROPERASI

Pertengahan Juli 2010, Puspa Agro Jawa Timur akan siap beroperasi. Pusat perdagangan agro terbesar di Indonesia yang berlokasi di Desa Jemundo Taman Sidoarjo itu, untuk pembangunannya kini telah mencapai 85%.
Keterangan:
A, B, C, D, E : Los, yg terbaru D dan E
Le: Gedung Lelang
Gu: Gudang
Mas: Masjid
Rus: Rusunawa


Direktur Jatim Graha Utama, Ir Erlangga Satriagung selaku pengelola Puspa Agro Jatim saat dialog bisnis di media TV swasta, Jumat (14/5) malam mengatakan, untuk tahap I lapak/stan yang dibangun sebanyak 1.045 stan. Dari jumnlah lapak itu, kini 85 persen telah usai tinggal melakukan pekerjaan finishing. Diperkirakan pertengah Juli, siap di launching oleh Gubernur Jawa Timur sekaligus menandai dimulainya operasional puspa agro.

Tentang penjualan lapak/stan, menurutnya, stan kini telah laku 800 stan. Ia menargetkan akhir Mei seluruh stan yang tersedia akan habis terjual, sehingga pada saat launching nantinya semua benar-benar siap dan beroperasional dengan baik. Selain penjualan stan, pihaknya kini juga fokus pada pembenahan infrastruktur pendukung yaitu memperlebar akses jalan masuk dari pertigaan Kletek menuju lokasi, melakukan perbaikan pengolahan sampah, serta melakukan perubahan sistem drainase agar tidak terjadi banjir di saat musim hujan.

Erlangga menambahkan, transaksi di Puspa Agro (Pusat Perdagangan Agrobis) Jatim diprediksi akan menembus angka Rp 10 triliun per tahun dengan perputaran komoditas mencapai 1,095 juta ton. Pihaknya sudah melakukan kajian untuk memetakan potensi industri agribisnis, mulai dari pertanian, perkebunan, hingga perikanan, di Jatim. Dari hasil kajian diketahui besarnya potensi tersebut.

Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo mengatakan, sektor agro di Jatim akan semakin prospektif dengan adanya Puspa Agro. Sebab, dengan pemasaran yang terintegrasi, para petani dan pelaku usaha agro di Jatim akan semakin mudah dalam menggenjot penjualan. Puspa Agro merupakan pasar induk untuk aneka komoditas agro terbesar di Indonesia yang memasarkan berbagai produk agro, mulai dari beras, aneka palawija, perkebunan, bunga dan tanaman hias, hingga daging segar.

Puspa Agro nantinya akan didukung oleh tujuh subpasar induk di sejumlah wilayah di Jatim, seperti Pasar Induk Beras di Lamongan, pasar agribisnis di Pujon (Kota Batu), dan kawasan Plaosan (Magetan). Ia berharap pemkab/pemkot di seluruh Jatim mau memfasilitas para petani di daerah masing-masing untuk menyewa stan di Pusat Perdagangan Agrobis (Puspa Agro) Jatim. "Fasilitas itu terutama untuk para petani dengan skala mikro dan kecil. Ini untuk penguatan para petani di seluruh Jatim," ujarnya.

Menurut Soekarwo, Puspa Agro yang dalam hal ini adalah representasi Pemprov Jatim yang memberikan berbagai fasilitas yang bisa membantu para petani, seperti ruang penyimpanan agar komoditas tidak membusuk, stan yang memadai, akses jalan yang lancar, hingga infrastruktur jaringan untuk transaksi elektronik.

Seperti diketahui, Puspa Agro merupakan pasar induk untuk aneka komoditas agro terbesar di Indonesia di lahan seluas 50 hektare. Di sana akan berdiri tujuh los bangunan dengan total stan mencapai 5.000. Sementara PT JGU adalah BUMD milik Pemprov Jatim yang membangun dan mengelola Puspa Agro di Desa Jemundo, Taman, Sidoarjo. Puspa Agro dulunya dikenal dengan nama Pasar Induk Agrobisnis (PIA). Total investasi yang dikucurkan untuk membangun megaproyek tersebut mencapai Rp 638 miliar dan biaya lahan Rp 200 miliar.

Oleh : Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim

No comments: