SIDOARJO - Minyak mentah yang keluar bersama semburan lumpur masih diteliti. Hari ini, Dirjen BP Migas dijadwalkan tiba di pusat semburan. Mereka akan mengambil contoh untuk diteliti di laboratorium.
Deputi Operasi Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Sofian Hadi menyatakan, penelitian itu bertujuan menentukan komposisi cairan tersebut. Saat ini, hanya diketahui bahwa cairan pekat itu merupakan minyak. "Untuk melihat komposisinya, perlu diteliti," katanya.
Sebelumnya, Sofian dan beberapa tim dari Lapindo Brantas Inc mengambil contoh minyak tersebut. Tapi, hingga kemarin (20/3), hasilnya belum diketahui. "Semuanya masih diproses di laboratorium," ujarnya.
Sofian tidak bisa memperkirakan besaran debit minyak yang terkandung di dalamnya. "Komposisinya saja belum tahu, apalagi volumenya," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa di berbagai tempat, peristiwa minyak mentah keluar bersama semburan sering terjadi. Terutama di lingkungan mud volcano (semburan lumpur). "Memang sering terjadi. Untuk itu, kami teliti agar mendapat kepastian hasil yang lebih detail," jelasnya.
Sebagaimana diberitakan, selama empat hari terakhir, keluar cairan hitam dari pusat semburan lumpur. Cairan tersebut mengalir deras hingga ke kolam Jatirejo. Bahkan, sebagian mengalir ke kolam pabrik PT Pasific Prestress Indonesia. (riq/ib)[ Jawapos Sabtu, 21 Maret 2009 ]
Deputi Operasi Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Sofian Hadi menyatakan, penelitian itu bertujuan menentukan komposisi cairan tersebut. Saat ini, hanya diketahui bahwa cairan pekat itu merupakan minyak. "Untuk melihat komposisinya, perlu diteliti," katanya.
Sebelumnya, Sofian dan beberapa tim dari Lapindo Brantas Inc mengambil contoh minyak tersebut. Tapi, hingga kemarin (20/3), hasilnya belum diketahui. "Semuanya masih diproses di laboratorium," ujarnya.
Sofian tidak bisa memperkirakan besaran debit minyak yang terkandung di dalamnya. "Komposisinya saja belum tahu, apalagi volumenya," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa di berbagai tempat, peristiwa minyak mentah keluar bersama semburan sering terjadi. Terutama di lingkungan mud volcano (semburan lumpur). "Memang sering terjadi. Untuk itu, kami teliti agar mendapat kepastian hasil yang lebih detail," jelasnya.
Sebagaimana diberitakan, selama empat hari terakhir, keluar cairan hitam dari pusat semburan lumpur. Cairan tersebut mengalir deras hingga ke kolam Jatirejo. Bahkan, sebagian mengalir ke kolam pabrik PT Pasific Prestress Indonesia. (riq/ib)[ Jawapos Sabtu, 21 Maret 2009 ]
No comments:
Post a Comment