Berani taruhan, dalam dompet Anda pasti sedikitnya ada dua kartu, satu kartu ATM dan satu lagi kartu kredit. Bahkan bisa jadi koleksi kartu kredit Anda lebih dari satu. Alasannya, makin banyak kartu kredit makin kredibel. Atau keberadaan kartu-kartu kredit itu sekedar untuk berjaga-jaga jika Anda tak punya uang tunai. Sadarkah Anda bahwa sebenarnya memiliki kartu kredit tidak selalu menguntungkan. Limit kartu kredit yang besar membuat kita merasa mempunyai uang tunai lebih. Padahal limit yang diberikan itu tidak gratis. Begitu Anda menggesek kartu kredit, maka Anda punya kewajiban mengembalikan uang yang dipakai. Jika Anda tidak sanggup membayar lunas kartu kredit, maka utang yang tersisa akan dikenakan bunga. Beban bunga ini biasanya tidak kecil. Hati-hati, utang yang dibiarkan berlarut-larut ditambah bunga per bulannya bisa menjerat Anda. Memang, kartu kredit sudah menjadi ikon bagi masyarakat kelas menengah di kota besar. Sayang, masih banyak yang belum mengerti cara pemakaian kartu kredit dengan bijak. Akibatnya, tak jarang penghasilan tiap bulan sebagian habis untuk membayar bunga kartu kredit. Masyarakat kita punya kecenderungan menggunakan hampir 90% dari penghasilan per bulan untuk membiayai kebutuhan rumahtangga. Lantas, bagaimana jika cicilan utang kartu kredit menghabiskan 50% dari penghasilan? Itu sebabnya, banyak pakar keuangan menyarankan agar Anda menjaga total cicilan utang per bulan jumlahnya tidak lebih dari 30% penghasilan. Dengan begitu, sisa sebesar 70% bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumahtangga. Memiliki Kartu Kredit memang nyaman. Kapan saja Anda perlu berbelanja, tinggal minta gesek sama kasirnya, dengan syarat dananya atau saldo utang Anda masih tersedia. Buat sebagian orang, memiliki kartu kredit juga merupakan suatu kebanggaan. Malah ada yang suka mengumpulkan kartu kredit dari berbagai bank penerbit, dan disimpan di dompetnya yang menjadi gembung, digabung dengan kartu-kartu debet dan kartu plastik lainnya. Mereka tak menyadari kalau dompetnya hilang, bakal punya potensi kerugian yang besar. Manfaat kartu kredit diantaranya adalah untuk kenyamanan dalam berbelanja (tinggal gesek aja, kok), juga sebagai alat keamanan keuangan dalam keadaan darurat (misalnya uang tunai Anda lagi kempis betul), dan juga meringankan karena kita tak perlu membawa segepok uang atau cek bila mau berbelanja dalam jumlah besar. Namun, kartu kredit sesungguhnya merupakan alat pembayaran yang mahal. Bila sudah memiliki satu kartu, tak perlu tergiur untuk memiliki kartu berikutnya, meskipun banyak sekali tawaran, hingga terkadang Anda dikejar-kejar salesmannya. Di bawah ini dituliskan beberapa tips cara menggunakan kartu kredit secara bijak.
1. Bak Pisau Bermata Dua.
Kartu kredit itu bagai pisau bermata dua. Jika digunakan secara bijaksana dan disiplin, akan banyak gunanya. Tapi bisa mencelakakan kalau digunakan secara kurang hati-hati, tak terkontrol. Bisa menimbulkan bencana keuangan yang besar. Bahkan Anda akan terjerat utang selama bertahun-tahun, dan mungkin mesti menjual properti Anda untuk melunasinya, akibat kecerobohan menggunakan kartu plastik ini. Jadi, uang plastik ini akan berguna kalau Anda bisa bersikap disiplin dalam menggunakannya. Kalau ceroboh atau tak terkontrol membelanjakannya, wah… bencana menanti Anda.
2. Jangan hanya Bayar Minimumnya.
Jangan membayar hanya sebesar angka minimum pembayaran. Saat ini, jika Anda mau membayar secara mencicil, minimum pembayaran untuk kartu kredit adalah 10% dari saldo utang. Dibanding angka pembayaran minimum periode sebelumnya (5% sampai 6%), angka itu mungkin lebih meberatkan pemegang kartu, nyicilnya menjadi lebih besar. Tapi sebetulnya ini lebih bagus buat kesehatan keuangan Anda. Bayangkan, kalau periode sebelumnya Anda hanya membayar cicilan sebesar 5% dari saldo utang, maka cicilan utang pokok-nya sendiri sebetulnya hanya dibayar sebesar 1,5% dari saldo utangnya, karena ada beban bunga sekitar 3,5% per bulan (besar, bukan?). Nah, kalau Anda hanya mencicil utang pokok sebesar 1,5% per bulan, kapan Anda bisa melunasi utangnya? Belum lagi kalau ditambah belanja barang lainnya. Dengan demikian Anda akan terjerat utang terus menerus. Dan ini tentu saja menyenangkan bank penerbit kartu kreditnya, mereka bisa menarik duit anda setiap bulan, dan Anda akan jadi mahluk peliharaannya. Dengan pembayaran minimum 10%, berarti Anda mencicil utang pokoknya sekitar 6,5 persen per bulan (bisa lebih atau kurang, tergantung bank penerbit kartu kreditnya). Ini pun akan membutuhkan waktu belasan bulan untuk melunasi saldo utangnya (dengan syarat tidak nambah belanja lagi). Jadi, sebaiknya bayarlah cicilan kredit itu dengan jumlah lebih besar dari pembayaran minimum-nya untuk mengurangi beban bunga kredit, dan Anda tidak diganduli utang terus setiap saat .
3. Grace Period itu Menguntungkan.
Idealnya, bayarlah tagihan utang kartu kredit Anda setiap bulan setelah berbelanja. Bila Anda membayarnya masih dalam grace period (periode antara penggunaan kartu kredit dan jatuh tempo tagihan; antara 25 sd 30 hari), maka Anda akan terbebas dari biaya bunga. Dan ini memang adalah tujuan penggunaan kartu kredit pada masa-masa awal diterbitkannya dulu. Intinya adalah jangan menjadikan kartu kredit sebagai alat untuk berutang, tetapi gunakan sebagai alat pembayaran tanpa uang tunai. Anda harus sadar, fungsi kartu kredit adalah sebagai pengganti sementara uang tunai. Setidak-tidaknya, bayarlah secara lunas segera bila uangnya memang ada. Dibayar dalam satu, dua, atau empat bulan adalah lebih sehat buat keuangan Anda dibanding dengan membayar cicilan sebesar minimum pembayaran yang entah kapan lunasnya.
4. Cukup Satu Kartu Saja.
Untuk tujuan apa Anda memiliki kartu kredit? Untuk berbelanja barang konsumsi? Membeli keperluan dapur, alat rumah tangga, atau kebutuhan anak sekolah? Kalau untuk tujuan konsumsi, sebaiknya Anda cukup memiliki satu buah kartu kredit saja. Berapa sih kebutuhan pribadi Anda? Kan yang besar-besarnya sudah dibayar dengan gaji bulanan Anda. Percayalah, urusan yang kecil-kecil itu cukup ditangani oleh satu kartu saja. Kadang orang mempunya tiga-empat kartu, tapi yang dipakai sih paling satu juga. Sayang dong, harus bayar iurannya setiap tahun. Mungkin kalau Anda memiliki bisnis, cukup berguna kalau memiliki lebih dari satu kartu. Untuk keperluan yang mepet misalnya, Anda bisa menggunakan kartu kreditnya, toh ini untuk keperluan membeli bahan produksi (bersifat produktif). Biasanya juga mendapat uang yang berasal dari pinjaman bank (meskipun dengan bunga lebih rendah).
5. Tinggalkan Kartu Kredit Anda di Rumah.
Sebaiknya bawalah kartu kredit Anda hanya jika Anda telah berencana untuk berbelanja atau melakukan transaksi. Tak perlu dibawa setiap hari, apalagi kalau memiliki kartu kredit lebih dari satu. Tak perlu dibawa semua, untuk mengurangi resiko belanja impulsif (tanpa perencanaan) atau resiko kehilangan dompet Anda.
6. Jangan Terlambat Membayar Tagihan.
Jika Anda terlambat membayar tagihan, Anda bisa kaget bila mengetahui dendanya. Biasanya sekitar 5%-6% atau sejumlah uang tertentu. Jadi kalau Anda membayar cicilan sebesar minimum pembayaran (10%) secara terlambat, maka pembayaran cicilan Anda bulan ini sebetulnya sama saja dengan nol atau di bawah satu persen. Kenapa? Yang 3,5% itu kan untuk membayar bunga. Ditambah denda keterlambatannya sekitar 5%-6%. Jadi berapa persen sisanya untuk membayar pokok cicilan utang? Menyedihkan.
7. Hati-hati Bunga Berbunga.
Jangan membiasakan selalu punya saldo utang setiap saat, dari bulan ke bulan. Saldo utang akan terus terbebani bunga yang sifatnya bunga berbunga. Bila pemakaian Anda tak terlalu besar, lunaskanlah dulu.
8. Jangan Menunda Klaim.
Periksalah laporan statement kredit Anda setiap bulan. Bila ada angka yang meragukan, tak dikenal, segera adukan (klaim) ke perusahaan pengelolanya. Jangan ditunda-tunda.
9. Hati-hati Cash Advance!
Upayakan jangan terlalu sering mengambil cash advance yang bunganya cukup tinggi dalam sekali pengambilan. Ya, bunganya biasanya lebih besar dibandingkan dengan bunga bulanan angsuran kredit Anda. Cash advance itu hanya dilakukan pada saat darurat saja. Dalam kondisi normal, lebih baik Anda belanja secara tunai atau mengambil uang cash dengan kartu debet Anda. Lebih murah.
10. Jangan Terperangkap Budaya Utang.
Selalu perhitungkan kemampuan Anda sebelum membeli sesuatu. Bila sisa gaji Anda masih cukup untuk membayar cicilan tagihan kartu kredit di akhir bulan, belanjalah. Bila tidak, Anda akan terperangkap budaya utang. Berutang itu tak dilarang, asal Anda mampu mencicilnya setiap bulan. Semua cicilan utang itu sebaiknya tak lebih dari 30% dari gaji bulanan Anda. Atau, hidup keluarga anda akan selalu dalam keadaan pas-pasan, alias darurat terus jika gaji bulanan Anda sebagian besar digunakan hanya untuk membayar utang.
11. Alihkan ke Kredit Bunga Rendah.
Bila utang Anda sudah di atas batas kemampuan keuangan, dan Anda terlanjur mempunyai lebih dari satu kartu kredit, alihkan utang Anda ke kartu yang membebankan bunganya paling rendah. Dengan demikian, pembayaran cicilan bulanan Anda tak terlalu dibebani biaya bunga yang tidak kecil jumlahnya. Syaratnya, Jumlah pinjaman Anda yang baru tidak lebih besar dari saldo pinjaman Anda yang lama. Jangan membuat penyakit baru. Saat ini, juga ada beberapa bank yang menawarkan jasa pemindahan saldo utang dengan suku bunga yang lebih kecil. Jika Anda mau memanfaatkan fasilitas ini, sebaiknya tutuplah kartu kredit lainnya yang membebankan bunga terlalu tinggi. Untuk apa memiliki banyak kartu kredit kalau Anda selalu kerepotan melunasi utangnya.JIKA KEDODORAN MEMBAYAR UTANG KREDIT.
12. Tinggalkan yang tak Perlu.
Berpuasalah untuk pergi ke tempat rekreasi. Kurangi acara makan bersama di luar rumah Anda. Tinggalkanlah berbelanja barang-barang yang tidak perlu benar (sekunder/terier).
13. Jangan Sampai Kena Blokir.
Buatlah anggaran pengeluaran yang ketat. Jagalah jangan sampai bobol lagi benteng bujet Anda. Berusahalah sekuat mungkin untuk membayar semua utang Anda dengan benar. Janganlah sampai nama Anda diblokir dan dideretkan dalam black list. Sekali Anda masuk ke dalam daftar hitam, Anda akan sangat sulit mendapatkan kartu kredit atau mendapat pinjaman dari perusahaan lainnya sebab nama jelek Anda sudah beredar kemana-mana.
14. Bernegosiasilah dengan Bank.
Tak ada salahnya menghubungi bank penerbit kartu kredit untuk membicarakan skedule pembayaran kredit yang tak mampu Anda bayar. Jika angsuran minimalnya bisa dibuat lebih kecil mungkin bakal semakin memperingan biaya bulanan Anda. Ini urusan darurat, dengan harapan semoga saja kehidupan Anda esok hari akan lebih baik. Bank penerbit kartu pun biasanya mau diajak negosiasi, daripada mereka harus kehilangan tagihannya sama sekali. Mereka akan mencoba mencarikan jalan terbaiknya.
( Sumber: 333 Tips SOLUSI HEMAT-Anggaran Keluarga)
1. Bak Pisau Bermata Dua.
Kartu kredit itu bagai pisau bermata dua. Jika digunakan secara bijaksana dan disiplin, akan banyak gunanya. Tapi bisa mencelakakan kalau digunakan secara kurang hati-hati, tak terkontrol. Bisa menimbulkan bencana keuangan yang besar. Bahkan Anda akan terjerat utang selama bertahun-tahun, dan mungkin mesti menjual properti Anda untuk melunasinya, akibat kecerobohan menggunakan kartu plastik ini. Jadi, uang plastik ini akan berguna kalau Anda bisa bersikap disiplin dalam menggunakannya. Kalau ceroboh atau tak terkontrol membelanjakannya, wah… bencana menanti Anda.
2. Jangan hanya Bayar Minimumnya.
Jangan membayar hanya sebesar angka minimum pembayaran. Saat ini, jika Anda mau membayar secara mencicil, minimum pembayaran untuk kartu kredit adalah 10% dari saldo utang. Dibanding angka pembayaran minimum periode sebelumnya (5% sampai 6%), angka itu mungkin lebih meberatkan pemegang kartu, nyicilnya menjadi lebih besar. Tapi sebetulnya ini lebih bagus buat kesehatan keuangan Anda. Bayangkan, kalau periode sebelumnya Anda hanya membayar cicilan sebesar 5% dari saldo utang, maka cicilan utang pokok-nya sendiri sebetulnya hanya dibayar sebesar 1,5% dari saldo utangnya, karena ada beban bunga sekitar 3,5% per bulan (besar, bukan?). Nah, kalau Anda hanya mencicil utang pokok sebesar 1,5% per bulan, kapan Anda bisa melunasi utangnya? Belum lagi kalau ditambah belanja barang lainnya. Dengan demikian Anda akan terjerat utang terus menerus. Dan ini tentu saja menyenangkan bank penerbit kartu kreditnya, mereka bisa menarik duit anda setiap bulan, dan Anda akan jadi mahluk peliharaannya. Dengan pembayaran minimum 10%, berarti Anda mencicil utang pokoknya sekitar 6,5 persen per bulan (bisa lebih atau kurang, tergantung bank penerbit kartu kreditnya). Ini pun akan membutuhkan waktu belasan bulan untuk melunasi saldo utangnya (dengan syarat tidak nambah belanja lagi). Jadi, sebaiknya bayarlah cicilan kredit itu dengan jumlah lebih besar dari pembayaran minimum-nya untuk mengurangi beban bunga kredit, dan Anda tidak diganduli utang terus setiap saat .
3. Grace Period itu Menguntungkan.
Idealnya, bayarlah tagihan utang kartu kredit Anda setiap bulan setelah berbelanja. Bila Anda membayarnya masih dalam grace period (periode antara penggunaan kartu kredit dan jatuh tempo tagihan; antara 25 sd 30 hari), maka Anda akan terbebas dari biaya bunga. Dan ini memang adalah tujuan penggunaan kartu kredit pada masa-masa awal diterbitkannya dulu. Intinya adalah jangan menjadikan kartu kredit sebagai alat untuk berutang, tetapi gunakan sebagai alat pembayaran tanpa uang tunai. Anda harus sadar, fungsi kartu kredit adalah sebagai pengganti sementara uang tunai. Setidak-tidaknya, bayarlah secara lunas segera bila uangnya memang ada. Dibayar dalam satu, dua, atau empat bulan adalah lebih sehat buat keuangan Anda dibanding dengan membayar cicilan sebesar minimum pembayaran yang entah kapan lunasnya.
4. Cukup Satu Kartu Saja.
Untuk tujuan apa Anda memiliki kartu kredit? Untuk berbelanja barang konsumsi? Membeli keperluan dapur, alat rumah tangga, atau kebutuhan anak sekolah? Kalau untuk tujuan konsumsi, sebaiknya Anda cukup memiliki satu buah kartu kredit saja. Berapa sih kebutuhan pribadi Anda? Kan yang besar-besarnya sudah dibayar dengan gaji bulanan Anda. Percayalah, urusan yang kecil-kecil itu cukup ditangani oleh satu kartu saja. Kadang orang mempunya tiga-empat kartu, tapi yang dipakai sih paling satu juga. Sayang dong, harus bayar iurannya setiap tahun. Mungkin kalau Anda memiliki bisnis, cukup berguna kalau memiliki lebih dari satu kartu. Untuk keperluan yang mepet misalnya, Anda bisa menggunakan kartu kreditnya, toh ini untuk keperluan membeli bahan produksi (bersifat produktif). Biasanya juga mendapat uang yang berasal dari pinjaman bank (meskipun dengan bunga lebih rendah).
5. Tinggalkan Kartu Kredit Anda di Rumah.
Sebaiknya bawalah kartu kredit Anda hanya jika Anda telah berencana untuk berbelanja atau melakukan transaksi. Tak perlu dibawa setiap hari, apalagi kalau memiliki kartu kredit lebih dari satu. Tak perlu dibawa semua, untuk mengurangi resiko belanja impulsif (tanpa perencanaan) atau resiko kehilangan dompet Anda.
6. Jangan Terlambat Membayar Tagihan.
Jika Anda terlambat membayar tagihan, Anda bisa kaget bila mengetahui dendanya. Biasanya sekitar 5%-6% atau sejumlah uang tertentu. Jadi kalau Anda membayar cicilan sebesar minimum pembayaran (10%) secara terlambat, maka pembayaran cicilan Anda bulan ini sebetulnya sama saja dengan nol atau di bawah satu persen. Kenapa? Yang 3,5% itu kan untuk membayar bunga. Ditambah denda keterlambatannya sekitar 5%-6%. Jadi berapa persen sisanya untuk membayar pokok cicilan utang? Menyedihkan.
7. Hati-hati Bunga Berbunga.
Jangan membiasakan selalu punya saldo utang setiap saat, dari bulan ke bulan. Saldo utang akan terus terbebani bunga yang sifatnya bunga berbunga. Bila pemakaian Anda tak terlalu besar, lunaskanlah dulu.
8. Jangan Menunda Klaim.
Periksalah laporan statement kredit Anda setiap bulan. Bila ada angka yang meragukan, tak dikenal, segera adukan (klaim) ke perusahaan pengelolanya. Jangan ditunda-tunda.
9. Hati-hati Cash Advance!
Upayakan jangan terlalu sering mengambil cash advance yang bunganya cukup tinggi dalam sekali pengambilan. Ya, bunganya biasanya lebih besar dibandingkan dengan bunga bulanan angsuran kredit Anda. Cash advance itu hanya dilakukan pada saat darurat saja. Dalam kondisi normal, lebih baik Anda belanja secara tunai atau mengambil uang cash dengan kartu debet Anda. Lebih murah.
10. Jangan Terperangkap Budaya Utang.
Selalu perhitungkan kemampuan Anda sebelum membeli sesuatu. Bila sisa gaji Anda masih cukup untuk membayar cicilan tagihan kartu kredit di akhir bulan, belanjalah. Bila tidak, Anda akan terperangkap budaya utang. Berutang itu tak dilarang, asal Anda mampu mencicilnya setiap bulan. Semua cicilan utang itu sebaiknya tak lebih dari 30% dari gaji bulanan Anda. Atau, hidup keluarga anda akan selalu dalam keadaan pas-pasan, alias darurat terus jika gaji bulanan Anda sebagian besar digunakan hanya untuk membayar utang.
11. Alihkan ke Kredit Bunga Rendah.
Bila utang Anda sudah di atas batas kemampuan keuangan, dan Anda terlanjur mempunyai lebih dari satu kartu kredit, alihkan utang Anda ke kartu yang membebankan bunganya paling rendah. Dengan demikian, pembayaran cicilan bulanan Anda tak terlalu dibebani biaya bunga yang tidak kecil jumlahnya. Syaratnya, Jumlah pinjaman Anda yang baru tidak lebih besar dari saldo pinjaman Anda yang lama. Jangan membuat penyakit baru. Saat ini, juga ada beberapa bank yang menawarkan jasa pemindahan saldo utang dengan suku bunga yang lebih kecil. Jika Anda mau memanfaatkan fasilitas ini, sebaiknya tutuplah kartu kredit lainnya yang membebankan bunga terlalu tinggi. Untuk apa memiliki banyak kartu kredit kalau Anda selalu kerepotan melunasi utangnya.JIKA KEDODORAN MEMBAYAR UTANG KREDIT.
12. Tinggalkan yang tak Perlu.
Berpuasalah untuk pergi ke tempat rekreasi. Kurangi acara makan bersama di luar rumah Anda. Tinggalkanlah berbelanja barang-barang yang tidak perlu benar (sekunder/terier).
13. Jangan Sampai Kena Blokir.
Buatlah anggaran pengeluaran yang ketat. Jagalah jangan sampai bobol lagi benteng bujet Anda. Berusahalah sekuat mungkin untuk membayar semua utang Anda dengan benar. Janganlah sampai nama Anda diblokir dan dideretkan dalam black list. Sekali Anda masuk ke dalam daftar hitam, Anda akan sangat sulit mendapatkan kartu kredit atau mendapat pinjaman dari perusahaan lainnya sebab nama jelek Anda sudah beredar kemana-mana.
14. Bernegosiasilah dengan Bank.
Tak ada salahnya menghubungi bank penerbit kartu kredit untuk membicarakan skedule pembayaran kredit yang tak mampu Anda bayar. Jika angsuran minimalnya bisa dibuat lebih kecil mungkin bakal semakin memperingan biaya bulanan Anda. Ini urusan darurat, dengan harapan semoga saja kehidupan Anda esok hari akan lebih baik. Bank penerbit kartu pun biasanya mau diajak negosiasi, daripada mereka harus kehilangan tagihannya sama sekali. Mereka akan mencoba mencarikan jalan terbaiknya.
( Sumber: 333 Tips SOLUSI HEMAT-Anggaran Keluarga)
No comments:
Post a Comment