Monday, February 02, 2009

Mencegah Rembes dan Bocor

Salah satu problem pada rumah di iklim tropis adalah rembes dan bocor. Keretakan setipis rambut saja sudah cukup membuat tembok dirembesi air. Belum bicara kualitas bangunan yang di bawah standar, yang membuat dinding, lantai, dak, dan atap mudah menyerap air. Problem itulah yang membuat orang butuh cat pelapis antibocor (waterproofing coating). Aquaproof terbilang produk pertama yang menangkap kebutuhan itu. Jangan heran selama 20 tahun mendominasi pasar waterproofing di Indonesia. Tapi, beberapa tahun belakangan pemain lain mulai meramaikan pasar. Sebagian produk impor, beberapa produk lokal. Sebutlah Chemson, Flinkote, ShowerTite Bondall, NoDrop, AM, Sikka, Ultraproof, dan Damdex.

Elastis
Chemson asal Singapura misalnya, menawarkan aneka waterproofing untuk berbagai area bangunan. Misalnya, untuk dinding luar yang sering diterpa hujan dan panas, ada HeatShield, pelapis antibocor sekaligus penepis panas. HeatShield terbuat dari elastomeric yang sangat elastis (> 180 persen) dan hollow microsphere yang bisa memantulkan panas hingga 76 persen dan menurunkan suhu ruangan hingga empat derajat celcius. “Karena sangat elastis, kalau terjadi retak rambut, HeatShield tetap akan menutupnya,” Elastisitas itu penting untuk menghadapi proses muai-susut akibat pengaruh cuaca. Sementara untuk dak terbuka Chemson menyediakan New Coat dari microfibre yang diklaim lebih kuat dan tahan. Sedangkan untuk area basah ditawarkan Fastflex dari cementitious polymer yang tahan terhadap tekanan air. Begitu pula Shell Flinkote, menawarkan varian pelapis antibocor berbeda, seperti Flinkote Colourflex untuk genteng dan karpusan, Flinkote Colourflex Wall untuk dinding luar, serta Flinkote 3 untuk dak beton dan dinding/lantai kamar mandi.

Dicampur semen
Aplikasi pelapis antibocor seperti cat biasa, dengan kuas, roll, atau trowel. Tapi, ada juga yang diaplikasikan dengan cara lain seperti Damdex dari Jerman. Untuk menutup dan mencegah rembes dan bocor misalnya, Damdex dicampur semen dan air dan diaduk. Campuran dikepal dengan tangan hingga setengah panas, lalu dioleskan pada bidang yang rembes dan bocor atau berpotensi rembes dan bocor. Adukan diklaim aman sehingga aplikasi tidak perlu sarung tangan. Lapisan akan membeku dalam lima menit. Untuk hasil optimal sebelumnya saring adukan dengan kawat nyamuk. Damdex juga bisa diaplikasikan pada area basah. Caranya dengan mencampur cairan Damdex dengan semen dan air kemudian dioleskan pada lantai kamar mandi dan kolam renang. Setelah itu baru pasang keramik.

Khusus area basah
Lain lagi ShowerTite Bondall, waterproofing berbentuk cairan bening ini khusus untuk area basah. Aplikasi langsung dioleskan pada keramik dan natnya tanpa mengubah tampilan keramik. “Sebelum diaplikasikan, permukaan lantai dan dinding harus bersih dari bekas sabun atau sisa kotoran (sealent). Bila nat keramik rusak, perbaiki dulu dengan pengisi nat baru. Kamar mandi juga harus dikeringkan 24 jam sebelumnya. Waterproofing dari elastomeric tersedia dalam aneka warna, tidak hanya abu-abu, sehingga bisa diselaraskan dengan cat eksterior dan interior. HeatShield misalnya, tersedia dalam warna biru muda, krem muda, grey, marun, dan cokelat. Newcoat mempunyai tiga pilihan warna: hijau, merah muda, dan abu-abu. Sementara Flinkote Colourflex dan Flinkote Colourflex Wall tersedia dalam warna putih, abu-abu, merah, hijau, krem, abu-abu tua, bening, dan coklat tua. Sedangkan Damdex tidak memiliki pilihan warna.

Jenis waterproofing
Biasanya rembes dan bocor berasal dari dinding, lantai, atap, dan dak. Karena itu yang dibutuhkan pelapis antibocor yang kedap air, elastis, kuat melekat, tahan cuaca, mudah diaplikasikan, dan tidak beracun, untuk itu Anda perlu mengenal jenis-jenis waterproofing. Waterproofing terdiri dari beberapa jenis dilihat dari basis bahan bakunya dengan plus minus masing-masing, Yaitu :

Waterproofing berbasis bitumen (aspal) bisa langsung diaplikasikan (ready for use), tapi tidak cocok untuk ruang luar karena tidak UV resistance (tidak tahan terhadap sinar matahari). Bila terkena sinar matahari, pelapis akan cocking (seperti meleleh). Warnanya tidak mungkin bersifat dekoratif karena pigmen apapun akan kalah oleh warna hitam aspal. Saat ini waterproofing berbasis bitumen makin jarang dipakai.

Waterproofing berbasis cementitious (semen) cocok untuk area yang selalu terendam air seperti kolam renang dan kamar mandi, tapi tidak ready for use (aplikasi tidak praktis), tidak bisa dibuat berwarna, dan harus dicampur dan diaduk dulu baru diaplikasikan. Adukan harus dipakai habis karena akan mengeras.

Waterproofing berbasis elastomeric, (polimer) cocok untuk ruang luar karena lebih elastis (elongesitas tinggi), ready for use, UV resistance, bisa aneka warna, tapi kurang kuat untuk bagian bangunan yang terkena air terus menerus. Karena itu untuk area berair atau selalu basah, Aquaproof menawarkan Aquagard yang berbasis cementitious.

majalah Estate

No comments: