Monday, April 11, 2011

Perempatan Gedangan Rawan Macet

Jawa Timur, khususnya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto bakal terancam lumpuh sebagaimana Jakarta.  Setiap hari, bagi yang terbiasa berlalu-lalang di jalur urat nadi Surabaya–Sidoarjo pasti sering mengalami kemacetan, terutama pada pagi hari dan sore hari.  Adapun titik-titik kemacetan tersebut antara lain (dari selatan ke utara): Buduran, perempatan Gedangan, bundaran Aloha, bundaran Waru, bundaran Dolog, pertigaan  Margorejo-Giant, RSI-Wonokromo dan pertigaan kebun binatang.
perempatan Gedangan - Sidoarjo

Mengenai permasalahan kemacetan di perempatan Gedangan, hal ini  tidak terlepas dari masalah akses jalan yang menyempit (bottleneck), karena banyaknya pedagang dan toko-toko  disepanjang jalan serta ditambah lagi jika hujan deras akses jalan ini akan tergenang. Sempat diusulkan beberapa alternatif untuk mengurai kemacetan tersebut, diantaranya adalah:

1. Menertibkan pedagang dan toko-toko, serta membangun saluran pematusan dan irigasi di sepanjang Jalan raya Gedangan. Pembangunan saluran dan irigasi fungsinya untuk mengalirkan air agar tidak terjadi genangan.

2. Dengan pemasangan box culvert di atas sungai pada sisi timur (Sedati), seperti yang saat ini terpasang pada sisi barat (Keboan Anom), praktis jalan kearah timur menjadi bertambah lebar.

3. Seperti dikutip dalam harian Bhirawa Mar 29, 2011. Pada tahun 2012, Dinas PU Bina Marga Sidoarjo  akan membangun Frontage Road (FR), rencananya jalur FR akan dibangun sepanjang 10 km dari perempatan Gedangan sampai Sidoarjo kota. Tepatnya, di sisi timur sebelah rel KA Sidoarjo-Surabaya. Di samping untuk mengurai kemacetan, pembangunan FR ini diharapkan bisa  mengurangi beban kendaraan yang melintas di dalam kota. Titik kemacetan pada jam sibuk pun  diharapkan bisa segera berkurang. Selama ini, arus kendaraan dari Sidoarjo ke Surabaya  maupun sebaliknya selalu terpusat di tengah kota

4. Membuka akses tol Masangan, sehingga arus lalulintas didaerah Gedangan dapat terpecah.

5. Membangun jaringan terintegrasi dengan KA Komuter yang sudah ada dengan mengoptimalkan fungsi Stasiun KA Gedangan.

6. Dengan pembangunan Flyover melintasi perempatan gedangan, ini dipergunakan untuk memecah dan memisahkan arus lalu-lintas yang akan lurus dengan yang akan berbelok kiri atau kanan. Kelemahannya sistem flyover ini, lahan terbatas, sehingga perlu pembebasan.

berbagai sumber

No comments: