Monday, July 19, 2010

Puspa Agro - Suplai Komoditi Pertanian

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengharapkan kehadiran Pasar Induk Puspa Agro Jatim dapat menjadi sumber suplai komoditi pertanian untuk nasional dan internasional. Pasalnya, Indonesia menargetkan pada tahun ini bisa memasok 10 persen kebutuhan sayur dan buah ke Singapura. Jika tahun ini target 10 persen itu bisa dipenuhi, kami bertekad pada 2014 mendatang, Indonesia bisa menyuplai kebutuhan komoditi pertanian ke Singapura sebesar 30 persen. Pasar Induk Puspa Agro Jatim harus bisa menjadi salah satu sumber suplai itu," tegas Hatta Rajasa saat soft launching tahap pertama Pasar Induk Agrobis (PIA) Puspa Agro Jatim, Jemundo-Sidoarjo, Sabtu 17 Juli 2010.

Menurut Hatta, selama ini pertumbuhan ekonomi Jatim selalu di atas rata-rata nasional. Jatim dianggap sebagai salah satu provinsi yang luar biasa dalam mengembangkan produk-produk pertaniannya. "Pemerintah pusat akan membantu connectivity Puspa Agro Jatim agar bisa mendorong ekspor Indonesia," tuturnya. Untuk diketahui, pasar induk Puspa Agro dibangun di atas lahan seluas 50 hektare dan dilengkapi fasilitas diantaranya 7 los pasar dengan 5 ribu stan. Saat ini (tahap pertama), masih terbangun 2 los terdiri dari 1.045 stan di atas lahan 15 hektare.Selain los pasar, ada juga kawasan pergudangan, cold storage, chiller, uji laboratorium, balai lelang, jembatan timbang, kawasan wisata agro seluas 12 hektare dan 5 unit rusunawa twin tower yang bisa menampung 500 pedagang.Pasar ini dibangun dengan konsep perdagangan yang komprehensif. Selain menyediakan pasar eceran, juga ada pasar grosir dan kegiatan perdagangan skala besar memanfaatkan teknologi informasi lelang.Untuk membangun pasar ini, dibutuhkan dana Rp 830 miliar dari APBN dan APBD Jatim. Pada setahun pertama, PT Jatim Grha Utama, BUMD milik Pemprov Jatim yang mengelola PIA Puspa Agro Jatim menargetkan omzet sebesar Rp 12-15 triliun.

Pemerintah akan Bangun Jalan Layang di Pasar Induk Agrobis
Pasar Induk Agrobis Puspa Asri resmi beroperasi. Pasar terbesar di Jatim itu membutuhkan akses jalan layang untuk lalu lintas barang. Diharapkan, pemerintah pusat mau membantu untuk membangun akses jalan ini.Akses jalan yang digunakan saat ini adalah masih via Jalan Sawunggaling yang lebarnya hanya sekitar 8 meter. Hal ini tidak sebanding dengan arus barang yang masuk dan keluar dari pasar ini. (berbagai sumber)

No comments: