Diduga Minyak Mentah
SIDOARJO - Cairan berwarna abu-abu kehitaman keluar bersama semburan lumpur akhir-akhir ini. Diduga, cairan yang keluar sejak tiga hari lalu tersebut merupakan minyak mentah. Peristiwa itu bukan kali pertama. Sebelumnya, pertengahan 2007 dan awal 2008, terjadi hal serupa. Berdasar pantauan di lapangan, cairan mengalir hingga kolam Jatirejo. Yaitu, kolam yang berbatasan dengan kolam pabrik PT Pasific Prestress Indonesia (PPI). Warnanya abu-abu cenderung gelap. Jika terkena cahaya matahari, warnanya mengilap seperti pelangi. Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Achmad Zulkarnain membenarkan bahwa cairan pekat di kolam Jatirejo tersebut berasal dari pusat semburan. Sudah tiga hari cairan itu keluar dari pusat semburan. "Ini bisa dibuktikan dengan meninjau langsung ke pusat semburan," katanya. Dia menyatakan, keluarnya cairan tersebut bukan kali pertama. Menurut dia, kali ini cairan yang keluar menujukkan volume yang lebih besar. Selain itu, berdasarkan ciri-cirinya, diduga cairan tersebut merupakan minyak mentah yang keluar dari dalam bumi. Ciri-ciri yang dimaksud, antara lain, licin, berwarna pelangi jika terkena cahaya, dan tidak menyatu dengan lumpur. Minyak memiliki berat jenis paling kecil dibanding lumpur dan air. "Jadi, lokasinya paling atas. Itu terlihat sekali di permukaan," jelas Zulkarnain. Deputi Operasi BPLS Sofian Hadi memperkirakan bahwa cairan tersebut merupakan minyak. Untuk memastikan, pihaknya bersama tim dari Lapindo Brantas Inc telah mengambil cantoh untuk diperiksa. "Sampel sudah kami ambil, selanjutnya dibawa ke laboratorium," katanya. Lewat penelitian akan diketahui kadar yang terkandung di dalam cairan tesebut. "Namun, besar kemungkinan, itu adalah minyak," ujarnya. (riq/ib)
[ Jawapos Jum'at, 20 Maret 2009 ]
SIDOARJO - Cairan berwarna abu-abu kehitaman keluar bersama semburan lumpur akhir-akhir ini. Diduga, cairan yang keluar sejak tiga hari lalu tersebut merupakan minyak mentah. Peristiwa itu bukan kali pertama. Sebelumnya, pertengahan 2007 dan awal 2008, terjadi hal serupa. Berdasar pantauan di lapangan, cairan mengalir hingga kolam Jatirejo. Yaitu, kolam yang berbatasan dengan kolam pabrik PT Pasific Prestress Indonesia (PPI). Warnanya abu-abu cenderung gelap. Jika terkena cahaya matahari, warnanya mengilap seperti pelangi. Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Achmad Zulkarnain membenarkan bahwa cairan pekat di kolam Jatirejo tersebut berasal dari pusat semburan. Sudah tiga hari cairan itu keluar dari pusat semburan. "Ini bisa dibuktikan dengan meninjau langsung ke pusat semburan," katanya. Dia menyatakan, keluarnya cairan tersebut bukan kali pertama. Menurut dia, kali ini cairan yang keluar menujukkan volume yang lebih besar. Selain itu, berdasarkan ciri-cirinya, diduga cairan tersebut merupakan minyak mentah yang keluar dari dalam bumi. Ciri-ciri yang dimaksud, antara lain, licin, berwarna pelangi jika terkena cahaya, dan tidak menyatu dengan lumpur. Minyak memiliki berat jenis paling kecil dibanding lumpur dan air. "Jadi, lokasinya paling atas. Itu terlihat sekali di permukaan," jelas Zulkarnain. Deputi Operasi BPLS Sofian Hadi memperkirakan bahwa cairan tersebut merupakan minyak. Untuk memastikan, pihaknya bersama tim dari Lapindo Brantas Inc telah mengambil cantoh untuk diperiksa. "Sampel sudah kami ambil, selanjutnya dibawa ke laboratorium," katanya. Lewat penelitian akan diketahui kadar yang terkandung di dalam cairan tesebut. "Namun, besar kemungkinan, itu adalah minyak," ujarnya. (riq/ib)
No comments:
Post a Comment