Friday, March 13, 2009

Bijak Memilih Air Conditioner

Temperatur udara yang panas membuat sebagian warga mau tidak mau menambah daftar kebutuhan primer-nya, yaitu Air Conditioner (AC) atau penyejuk udara. Namun kebanyakan orang masih belum mengerti benar cara memilih produk yang sesuai.
Diantaranya memilih kapasitas AC yang tidak pas dengan ukuran ruangan. Sehingga bukan kesejukan yang didapat, tapi udara ruangan yang tetap panas atau bahkan membengkaknya tagihan listrik. Apabila saat ini Anda berencana membeli sebuah perangkat AC untuk di rumah, mungkin beberapa tips di bawah ini bisa membantu:

1. Hitung luas ruangan

Sebelum membeli AC, sebaiknya Anda mengukur dulu luas ruangan untuk mengetahui kapasitas AC yang dibutuhkan.
Berikut adalah rumus perhitungan yang bisa Anda terapkan:

P x L x (T/3) x 0,07 = _______ PK


P = panjang ruangan
L = lebar ruangan
T = tinggi ruangan
Contoh: jika panjang ruangan 10 meter, lebar ruangan 5 meter dan tinggi ruangan 2 meter maka kapasitas AC yang dianjurkan untuk ruangan tersebut adalah 2,3 PK.

2. Hitung kapasitas AC
Perhatikan kapasitas sebuah AC yang tercantum dalam BTUH (British Thermal Unit Per Hours). Satuan BTUH tersebut menentukan kapasitas sebuah AC menarik/menyerap panas dalam satu jam. Karena pada dasarnya AC bekerja dengan cara menarik panas dari ruangan dan bukan mendinginkannya, jadi sebutan yang tepat untuk AC adalah penyerap panas, bukan pendingin ruangan.

3. Pilih AC yang mempunyai converter

Converter pada AC berfungsi untuk mengatur beban listrik. Jadi, pada saat suhu dalam ruangan cukup sejuk, secara otomatis AC akan mengurangi beban pendinginan tetapi masih dalam posisi menyala (ON). Seperti kita ketahui daya listrik AC terbesar adalah pada saat Start.

4. Tentukan merk AC
Jangan tergiur dengan harga yang murah. Di pasaran, Anda akan menemukan AC 1/2 PK merek tertentu yang konsumsi dayanya hanya 340 watt, sementara AC 1/2 PK merk lain konsumsi dayanya 800 watt. Misalnya AC 1/2 PK merk A konsumsi dayanya 355 watt dengan harga beli Rp 2.400.000,-, sedangkan AC merk B konsumsi dayanya 800 watt dengan harga beli Rp 2.000.000,- dan dua-duanya memilki kapasitas yang sama yaitu 5000 btu/h. Bila hanya dengan melihat harganya, Anda tentu akan memilih AC merk B yang harganya lebih murah. Namun kalau Anda mau sedikit beruntung, selisih daya 800W-355W = 445 Watt, harus Anda bayat mahal setiap bulannya. Kalau kita asumsikan sehari AC dihidupkan 8 jam dan harga per kWh PLN = Rp 600 maka per harinya Anda sudah membayar 0.445 kWh x 8 jam x RP 600,- = Rp 2.136 lebih mahal. Dengan demikian dalam sebulan Anda harus membayar dengan selisih 30x Rp 2.136 = Rp 64.080,- lebih mahal.


5. Perhatian bagian kipasnya
Semakin lebar kipas, semakin kencang angin yang berhembus. Selain itu, AC yang memiliki kipas yang
lebar tidak akan menimbulkan suara berisik. Evaporator yang lebar pada AC juga menandakan kipas pada blower eksternal lebih besar. Ini diperlukan untuk keseimbangan kinerja mesin. Dan akan lebih baik lagi bila kipas tersebut bergerigi karena dapat membuat turbulansi menjadi tidak berisik.

6. Pertimbangkan fitur-fitur tambahan yang berguna bagi kesehatan

Saat ini sudah ada AC dengan fitur yang mampu membasmi kuman. Bahkan ada juga yang mampu menyaring partikel debu yang sangat halus termasuk bakteri. Jadi AC tidak lagi hanya menyejukkan ruangan, tapi juga bisa menyehatkan.

7. Perhatikan tata letak pemasangan AC
Suhu udara yang dikeluarkan oleh AC akan sangat tergantung dari panas ruangan. Faktor yang mempengaruhi panas ruangan antara lain luas ruangan, luas dinding, bahan pembuat dinding, jumlah lampu, jumlah penghuni ruangan, arah kedatangan sinar matahari dsb.


8. Memilih jenis AC.
Berdasarkan jenisnya ada 4 jenis AC yang sering dipergunakan pada rumah tangga yatiu split, window, cassette dan Standing AC.
a. Jenis AC Split
memisahkan bagian ‘ruang dalam’ (indoor) dengan ‘ruang luar’ (outdoor). Noise yang dihasilkan ketika pendingin bekerja menjadi lebih lembut karena letaknya yang terpisah. Cocok untuk ruangan yang membutuhkan ketenangan, seperti ruang tidur, ruang kerja atau perpustakaan.

b.Jenis AC Window
biasanya meletakkan posisi indoor dan outdoor bersatu dalam sisi yang berlawanan. Biasanya dipilih karena pertimbangan keterbatasan ruangan, sepreti pada rumah susun. Dan oleh karena bentuknya yang biasanya besar, jenis AC ini relatif lebih aman dari pencurian.

c. AC jenis Cassette
cenderung lebih sulit dalam pemasangannya. Biasanya cocok untuk dipasang di sebuah gedung bertingkat (berlantai banyak).

d. Standing AC
jenis AC ini cocok dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan situasional dan mobile karena fungsinya yang mudah dipindahkan, seperti seminar, pengajian outdoor dsb.


9. Sesuaikan dengan nuansa interior rumah Jika Anda seorang yang peduli terhadap interior rumah, maka pilih AC yang mendukung nuansa interior rumah Anda.

(berbagai sumber)

No comments: