Wednesday, April 22, 2009

Waspadai Flu Singapura

Setelah kasus demam berdarah dengue, warga kembali dihebohkan dengan munculnya penyakit flu singapura. Gejala yang muncul seperti flu biasa, yakni demam yang disertai sariawan di dalam rongga mulut dan muncul bercak-bercak merah di telapak tangan dan kaki. Namun, perlu diwaspadai serangan flu singapura terhadap mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah. Mereka adalah bayi di bawah usia satu tahun, anak-anak penderita asma, kelainan jantung bawaan, sedang menjalani pengobatan kanker, penderita kencing manis, dan orang lanjut usia. Virus flu hanya sebagai pemicu, yang berbahaya justru infeksi sekunder. Bila virus influenza itu masuk ke tenggorokan, kuman yang berkumpul di tenggorokan akan jadi galak, bakteri yang semula tidak patogen bisa menjadi patogen. Apabila tidak diantisipasi, hal itu bisa berakibat fatal, bahkan kematian, bagi penderita.

"Flu Singapura" sebenarnya adalah penyakit yang didunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut ( KTM )
Penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ), Genus Enterovirus ( non Polio ). Genus yang lain adalah Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus. Didalam Genus enterovirus terdiri dari Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus dan Enterovirus.
Penyebab KTM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71. Berbagai enterovirus dapat menyebabkan berbagai penyakit.

EPIDEMIOLOGI:
Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. KTM adalah penyakit umum/biasa pada kelompok masyarakat dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun ( kadang sampai 10 tahun ).
Orang dewasa umumnya kebal terhadap enterovirus. Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu melalui droplet, pilek, air liur (oro-oro), tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tidak ada vektor tetapi ada pembawa (carrier) seperti lalat dan kecoa. Penyakit KTM ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena KTM lagi oleh virus strain Enterovirus lainnya. Masa Inkubasi 2 - 5 hari.

GAMBARAN KLINIK :
Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti ?flu? pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulcus dumulut seperti sariawan ( lidah, gusi, pipi sebelah dalam ) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.
Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki.
Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) ada dibokong. Penyakit ini membaik sendiri dalam 7-10 hari. Bila ada muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat. Pada bayi/anak-anak muda yang timbul gejala berat , harus dirujuk kerumah sakit sebagai berikut :
o Hiperpireksia ( suhu lebih dari 39 der. C).
o Demam tidak turun-turun (Prolonged Fever)
o Tachicardia.
o Tachypneu
o Malas makan, muntah atau diare dengan dehidrasi.
o Lethargi
o Nyeri pada leher,lengan dan kaki.
o Serta kejang-kejang.

Komplikasi penyakit ini adalah :
o Meningitis (aseptic meningitis, meningitis serosa/non bakterial)
o Encephalitis ( bulbar )
o Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau pericarditis
o Paralisis akut flaksid (Polio-like illness)

PENCEGAHAN:
Meskipun penyakit ini dapat sembuh sendiri jika daya tahan tubuh baik, jangan disepelekan. Soalnya HFMD dapat mengakibatkan kematian. Sangat dianjurkan untuk mewaspadai dan melakukan upaya pencegahan secara dini.

Pencegahan yang dianjurkan, berkaitan dengan kebersihan lingkungan maupun kewaspadaan di dalam keluarga adalah mencegah anak-anak berada di tempat yang padat dengan pengunjung, misalnya berada di keramaian.

Segeralah membawa anak berobat jika ditemukan gejala-gejala demam 2-3 hari, sakit tenggorokan dan pilek, timbul ulkus dan lepuh pada mulut, tangan, kaki maupun pantat. Demikian pula jika anak mual, muntah, diare, lelah dan lemah.

Kebersihan diri anak harus dijaga. Sebelum dan setelah makan harus mencuci tangan, demikian pula setelah buang air besar. Ini termasuk membersihkan dengan perchlorine 0,5% (atau larutan pemutih ) terhadap semua peralatan maupun permainan anak.

Selalu waspada dan segera berobat apabila anak tidak mau makan-minum. Muntah terus-menerus dan mengantuk terus tetapi sukar dibangunkan.

Daya tahan tubuh bisa dipertinggi dengan tetap makan secara teratur, dengan gizi yang baik. Makanan hendaknya cukup mengandung protein dan kalori.

Dianjurkan minum sebanyak mungkin, terutama sari buah segar, sekaligus untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral. Sebaiknya berupa jus buah, misalnya jus jambu, jeruk, mangga atau apel.

RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta



No comments: