Thursday, April 02, 2009

Blok Brantas

Migas memang srategis, terutama sebagai kepentingan ekonomi, politik, sosial dan untuk menopang kebutuhan produktivitas serta mobilitas hampir seluruh umat manusia di seluruh dunia, tidak terlepas di Jawa Timur.

Jawa Timur merupakan salah satu propinsi padat penduduk yang kaya akan sumber migas dengan total cadangan minyak 249,19 juta barel dan gas 4,32 TCF. Dengan potensi migas sebesar ini, di Jawa Timur terdapat lebih dari 20 blok wilayah kerja migas yang telah diijinkan beroperasi, 16 blok migas (1.796.072,03 Ha) diantaranya berada di darat (onshore).

Penawaran wilayah kerja migas atau yang biasa disebut blok migas terus-menerus dilakukan oleh pemerintah pusat. Blok migas yang berada di wilayah Jatim selalu banyak peminatnya, di antaranya tiga blok migas yang diminati oleh investor, yaitu Blok Northeast Madura III, Northeast Madura IV, dan Northeast Madura V di Jawa Timur. Investor yang tertarik antara lain, Shell, ExxonMobil, Total E&P, Santos, CNOOC, dan Amerada Hess. Bukti konkrit lainnya, potensi bisnis migas yang bisa dilihat di wilayah Propinsi Jawa Timur adalah ditemukannya blok lapangan migas yang meliputi beberapa wilayah Kabupaten, seperti Gresik, Madura, Tuban, Bojonegoro, dan Porong-Sidoarjo. Di sekitar wilayah Jawa Timur dan Madura terdapat sedikitnya 14 Cekungan hidrokarbon yang mengandung minyak dan gas.

Akan tetapi potensi dan besarnya kekayaan migas, ternyata tidak mampu meningkatkan penghasilan negara baik daerah maupun nasional. Lihat saja Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sidoarjo, dengan keberadaan Blok Brantas yang mempunyai 43 titik sumur pengeboran dan sejak tahun 1999 telah ada 21 titik sumur migas yang beroperasi, ternyata tidak membawa pengaruh signifikan terhadap pendapatan di daerah, apalagi dikaitkan dengan subsidi kesejahteraan di daerah tersebut.

(sumber: Walhi)

No comments: