Perbatasan Surabaya selatan dan Sidoarjo utara rupanya telah berubah menjadi kawasan elit, sejak tahun 2007 yang lalu di Hotel Shangri-La Surabaya telah dilakukan launching Universitas Pelita Harapan (UPH) Surabaya. Ekspansi UPH ke Surabaya bertujuan untuk mengantisipasi masuknya perguruan tinggi asing. Saat ini, UPH telah beroperasi di kawasan City of Tomorrow (CiTo) di Jalan Achmad Yani Surabaya.
JONATHAN PARAPAK Rektor UPH mengatakan potensi pasar bagi perguruan tinggi berbasis kurikulum internasional masih terbuka lebar di Indonesia, khususnya di Surabaya. Apalagi di era globalisasi, dimungkinkan perguruan tinggi asing bisa masuk ke mana saja termasuk Surabaya. Kita tidak ingin didahului asing untuk ekspansi pasar.
Keberadaan UPH di Surabaya sendiri untuk menyediakan kebutuhan pendidikan bagi masyarakat Indonesia Timur. Di samping itu, pendidikan dengan kurikulum internasional mulai dilirik masyarakat. Kehadiran UPH di Surabaya, bukan menjadi pesaing bagi kampus yang sudah ada, namun lebih pada menyaingi kampus luar negeri yang akan hadir di Indonesia.
Meski imej yang terbangun bahwa UPH perguruan tinggi bagi masyarakat menengah atas, tidak menutup mereka dari kalangan bawah mengenyam pendidikan di UPH. Asalkan, ada prestasi dan lulus tes masuk ke UPH.
Pihak UPH akan menawarkan konsep berbeda dalam pembelajaran mahasiswa dengan kampus bertaraf internasional lainnya.Konsep berbeda tersebut, yakni kurikulum serta fasilitas berbasis internasional, dan proses perkualiahannya akan menggunakan bahasa Inggris. Fasilitas yang disediakan di UPH Surabaya sama dengan UPH di Jakarta, diantaranya, fasilitas gratis internet, laptop setiap mahasiswa baik S1 dan S2, Dosen minimal bergelar Master serta perkuliahan dengan sistem Smart Class, dimana kelas lain bisa mengikuti proses belajar yang sedang berlangsung di sebuah kelas.
Sesuai dengan misinya, pendidikan di UPH dirancang sebagai noble industry, maksudnya industri mulia harus dikelola secara profesional, tetapi tetap memikirkan hal-hal yang mulia. (berbagai sumber)
JONATHAN PARAPAK Rektor UPH mengatakan potensi pasar bagi perguruan tinggi berbasis kurikulum internasional masih terbuka lebar di Indonesia, khususnya di Surabaya. Apalagi di era globalisasi, dimungkinkan perguruan tinggi asing bisa masuk ke mana saja termasuk Surabaya. Kita tidak ingin didahului asing untuk ekspansi pasar.
Keberadaan UPH di Surabaya sendiri untuk menyediakan kebutuhan pendidikan bagi masyarakat Indonesia Timur. Di samping itu, pendidikan dengan kurikulum internasional mulai dilirik masyarakat. Kehadiran UPH di Surabaya, bukan menjadi pesaing bagi kampus yang sudah ada, namun lebih pada menyaingi kampus luar negeri yang akan hadir di Indonesia.
Meski imej yang terbangun bahwa UPH perguruan tinggi bagi masyarakat menengah atas, tidak menutup mereka dari kalangan bawah mengenyam pendidikan di UPH. Asalkan, ada prestasi dan lulus tes masuk ke UPH.
Pihak UPH akan menawarkan konsep berbeda dalam pembelajaran mahasiswa dengan kampus bertaraf internasional lainnya.Konsep berbeda tersebut, yakni kurikulum serta fasilitas berbasis internasional, dan proses perkualiahannya akan menggunakan bahasa Inggris. Fasilitas yang disediakan di UPH Surabaya sama dengan UPH di Jakarta, diantaranya, fasilitas gratis internet, laptop setiap mahasiswa baik S1 dan S2, Dosen minimal bergelar Master serta perkuliahan dengan sistem Smart Class, dimana kelas lain bisa mengikuti proses belajar yang sedang berlangsung di sebuah kelas.
Sesuai dengan misinya, pendidikan di UPH dirancang sebagai noble industry, maksudnya industri mulia harus dikelola secara profesional, tetapi tetap memikirkan hal-hal yang mulia. (berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment