Pluralitas merupakan kehendak dari Allah yang tak bisa ditolak manusia, berbagai perbedaan seperti suku, agama, jenis kulit, dan bangsa merupakan bukti bahwa Allah memiliki kebijakan tersendiri di mana umat manusia tak dijadikannya serupa. Kalau saja mau, Allah dengan kuasanya bisa menjadikan umat manusia itu seragam. Tapi pada kenyataannya, Dia membuat manusia itu beraneka ragam, berbeda-beda latar belakang, fisik dan rohaninya. Mengutip Alquran dari Surat Al-Baqarah ayat 145 dan Surat Al-Maidah ayat 48, menyebutkan bahwa pluralitas merupakan sarana untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Dengan segala perbedaan itu, umat manusia selayaknya dapat bekerja sama dan tak terjebak dalam permusuhan ataupun konflik. Perbedaan keyakinan atau agama hendaknya tidak menghalangi kerja sama di dalam bermasyarakat, sebagai sesama anak bangsa dan bagian dari umat manusia. Adanya perbedaan itu juga melahirkan sejumlah etika pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat. Di dalam etika bermasyarakat ada beberapa hal yang harus terus diamalkan dalam pergaulan kehidupan sehari-hari, antara lain:
- Saling memberi nasihat
- Jauhi Perbuatan Zalim
- Berakhlak Mulia
- Saling membantu dalam kebaikan
- Suka berkorban dan memberi
- Mengajak orang lain untuk berbuat baik
- Menjauhi perbuatan munkar
- Sabar dan murah hati
- Pemaaf, toleran, dan tawadhu’
- Sopan, santun, dan ramah
- Bertutur kata yang baik
- Suka menolong
- Memiliki sifat penyayang terhadap sesama
- Punya rasa malu
- Sabar menghadapi kesulitan hidup
- Punya ukuran tentang baik dan buruk
Dari uraian diatas harapkan, akan dapat terwujud berbagai perilaku yang mulia, seperti bekerja sama, menghindari konflik, toleran, menghindari kekerasan, dan menghargai pendapat yang berbeda-beda. (suara merdeka dan berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment