Suatu hari ada orang HRD yang tidak pernah bergaul dengan cewek disuruh ibunya agar mengirim
surat buat seorang gadis untuk dijadikan isterinya.
"Akh itu gampang bu!", ujar sang org HRD itu. Lalu dibuatlah sebuah surat yang bunyinya begini:
Kepada Yth.
Sdri. Anny
di Surabaya
Hal : Penawaran Kesepakatan
Dengan Hormat,
Saya sangat gembira memberitahukan Anda bahwa saya telah jatuh cinta kepada Anda terhitung tanggal 5 Agustus lalu. Berdasarkan rapat keluarga kami tanggal 6 Agustus lalu pukul 19.00 WIB saya berketetapan hati untuk menawarkan diri sebagai kekasih anda yang prospektif.
Hubungan cinta kita akan menjalin masa percobaan minimal 3 bulan sebelum memasuki tahap permanen. Tentu saja,setelah masa percobaan usai, akan diadakan terlebih dahulu on the job training secara intensif dan berkelanjutan.
Dan kemudian, setiap tiga bulan selanjutnya akan diadakan juga evaluasi performa kerja yang bisa menuju pada pemberian kenaikan status dari kekasih menjadi pasangan hidup. Biaya yang dikeluarkan untuk ke rumah makan dan shooping akan dibagi 2 sama rata antara kedua belah pihak.
Selanjutnya didasarkan pada performa dan kinerja Anda, tidak tertutup kemungkinan bahwa saya akan menanggung bagian yang lebih besar pengeluaran total. Akan tetapi saya cukup bijaksana dan mampu menilai, jumlah dan bentuk pengeluaran yang Anda keluarkan nantinya.
Saya dengan segala kerendahan hati meminta anda untuk menjawab penawaran ini dalam waktu 30 hari terhitung tanggal penerimaan surat. Lewat dari tanggal tersebut, penawaran ini akan dibatalkan tanpa pemberitahuan lebih lanjut, dan tentu saja saya akan beralih dan mempertimbangkan kandidat lain.
Saya akan sangat berterima kasih apabila Anda berkenan untuk meneruskan surat ini kepada adik perempuan, sepupu bahkan teman dekat anda, apabila anda menolak penawaran ini.
Demikian penawaran yang dapat saya ajukan dan sebelumnya terima kasih atas perhatiannya.
Hormat saya,
Ang Ing Eng
HRD Department
surat buat seorang gadis untuk dijadikan isterinya.
"Akh itu gampang bu!", ujar sang org HRD itu. Lalu dibuatlah sebuah surat yang bunyinya begini:
Kepada Yth.
Sdri. Anny
di Surabaya
Hal : Penawaran Kesepakatan
Dengan Hormat,
Saya sangat gembira memberitahukan Anda bahwa saya telah jatuh cinta kepada Anda terhitung tanggal 5 Agustus lalu. Berdasarkan rapat keluarga kami tanggal 6 Agustus lalu pukul 19.00 WIB saya berketetapan hati untuk menawarkan diri sebagai kekasih anda yang prospektif.
Hubungan cinta kita akan menjalin masa percobaan minimal 3 bulan sebelum memasuki tahap permanen. Tentu saja,setelah masa percobaan usai, akan diadakan terlebih dahulu on the job training secara intensif dan berkelanjutan.
Dan kemudian, setiap tiga bulan selanjutnya akan diadakan juga evaluasi performa kerja yang bisa menuju pada pemberian kenaikan status dari kekasih menjadi pasangan hidup. Biaya yang dikeluarkan untuk ke rumah makan dan shooping akan dibagi 2 sama rata antara kedua belah pihak.
Selanjutnya didasarkan pada performa dan kinerja Anda, tidak tertutup kemungkinan bahwa saya akan menanggung bagian yang lebih besar pengeluaran total. Akan tetapi saya cukup bijaksana dan mampu menilai, jumlah dan bentuk pengeluaran yang Anda keluarkan nantinya.
Saya dengan segala kerendahan hati meminta anda untuk menjawab penawaran ini dalam waktu 30 hari terhitung tanggal penerimaan surat. Lewat dari tanggal tersebut, penawaran ini akan dibatalkan tanpa pemberitahuan lebih lanjut, dan tentu saja saya akan beralih dan mempertimbangkan kandidat lain.
Saya akan sangat berterima kasih apabila Anda berkenan untuk meneruskan surat ini kepada adik perempuan, sepupu bahkan teman dekat anda, apabila anda menolak penawaran ini.
Demikian penawaran yang dapat saya ajukan dan sebelumnya terima kasih atas perhatiannya.
Hormat saya,
Ang Ing Eng
HRD Department
No comments:
Post a Comment